Asal usul penyebutan X-mas itu di buat oleh mereka yang tidak percaya pada Yesus Kristus (Jesus Christ) sehingga kata “Christ” pada Christmas mereka ganti dengan kata “X” karena mereka tidak ingin mengucapkan nama Yesus. Inilah perbedaan akan mereka yang merayakan natal tapi tidak ingin percaya pada Yesus dengan kita yang percaya akan kelahiran Juruselamat. Ini juga berdampak pada penyebaran injil yang salah.
Mat 10:32 “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”
Jika kita sudah tahu hal ini, janganlah kita mengikuti kebiasaan mereka yang salah. Hal simple namun mempunyai dampak yang besar. Sebarkan agar mereka tahu di balik natal yang sesungguhnya ada nama “Christ” yang tidak dapat digantikan dengan apapun.
Saya mendapat komentar ini di internet, apakah ini benar? apakah kita mencoba membuang Kristus? Komentar diatas TIDAKLAH BENAR dan kutipan ayat itu tidak nyambung, mari kita lihat penjelasan dibawah ini.
Harap diingat huruf “X” didalam “X-mas” bukanlah “X” di dalam huruf Inggris. Tapi huruf Yunani “Chi”, dimana didalam bahasa Inggris disebut “CH” dan sudah merupakan bagian dari monogram kuno untuk Christ [Kristus], Chi-Ro sering kita lihat pada altar, chalice, dsb. Terlihat seperti “P” dan dengan “X” ditindih pada batang “P”, tapi ini benar-benar sama didalam bahasa Yunani dari tiga huruf pertama dari Christ [Kristus] — CH dan R.
Jadi pada mulanya “X-mas” bukanlah bermaksud untuk mengeluarkan Kristus dari Natal tapi merupakan kependekan dari ”Christ”-mas. Bukan berasal dari agenda modern sekular, tapi kebiasaan dari Kristen kuno dalam mempresentasikan nama Tuhan kita dengan monogram Yunani.
Pada masa sekarang, sebagian orang menggunakan kata “Xmas” untuk mengurangi kesan religius, namun demikian asal kata tersebut sangat Kristiani.
“Christmas” adalah kata yang amat mengagumkan. Artinya “Christ’s Mass” atau “Misa Kristus”. Pada abad pertengahan gereja-gereja akan memasang sebuah penanggalan di pintu masuk gereja. Penanggalan tersebut menunjukkan perayaan-perayaan serta pesta-pesta wajib gereja – yaitu hari di mana umat wajib menghadiri Misa seperti pada hari Minggu. Huruf-huruf “mas” (“misa”) seringkali ditambahkan pada akhir nama perayaan atau nama santo/santa yang pestanya sedang dirayakan. Sebagai contoh: perayaan St. Mikhael (29 September) disebut Michaelmas (Misa St. Mikhael). Perayaan kelahiran Yesus disebut Christmas atau Misa Kristus.
“Mass” atau misa berarti “misi”, jadi kita diutus untuk mewartakan kabar sukacita tentang kedatangan Sang Juruselamat. Kita sama seperti para gembala yang mewartakan kabar sukacita ke seluruh penjuru negeri. Ingatlah: don’t just keep Christ in Christmas – KEEP THE MASS IN CHRISTMAS!
sumber:
1. Is “X-Mas” an attempt to take “Christ” out of “Christmas?”
2. Labarum (Chi Ro)
3. Yang mana yang benar X-mas atau Christmas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar