Sabtu, 23 April 2011

Yesus Kristus, Juruselamat Kita


"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia." (Yoh 3:16-17)

Allah tidak meninggalkan umat manusia setelah dosa Adam, Dia menjanjikan untuk mengirimkan seorang juru selamat ke dalam dunia dan untuk membuka kembali pintu surga.
"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (Kej 3:15)
Juru selamat bagi seluruh umat manusia tersebut adalah Yesus Kristus, yang lewat kematiannya di kayu salib, telah menebus kita dari dosa-dosa kita.
"...engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Mat 1:21)

Yesus Kristus adalah Putera Allah, Pribadi Kedua dalam Tritunggal Mahakudus, Allah sejati dan manusia sejati.
"Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Yoh 1:34)
Ibunda Yesus adalah Maria dari Nazaret, Santa Perawan Maria.
"Kata malaikat itu kepadanya: 'Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus." (Luk 1:30-31)

Yesus tidak memiliki seorang manusia sebagai ayahnya, karena Maria mengandung Yesus secara mukjijat melalui kuasa Allah.
"Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang prempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Immanuel." (Yes 7:14)

Santo Yusuf adalah suami dari Santa Perawan Maria dan bapa angkat dari puteranya, Yesus.
"...malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." (Mat 1:20)

Maria tidak memiliki anak lain selain Yesus Dia dan Yusuf hidup seperti layaknya kakak beradik, meskipun mereka menikah dengan sah.
"...malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud, nama perawan itu Maria...kata malaikat itu kepadanya....."Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus"...kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" (Luk 1:26-34)

Yesus dilahirkan lebih dari 2000 tahun yang lalu di Betlehem, sebuah kota kecil dekat Yerusalem di Israel, Yesus menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di kota Nazaret sampai Dia berumur sekitar 30 tahun.

Yng Yesus lakukan selama tiga tahun terakhir masa hidupnya adalah Dia mewartakan Injil, melakukan banyak mukjijat dan mendirikan Gereja-Nya.
"Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadah dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu." (Mat 4:23)

Yesus dihukum mati oleh karena salah satu dari rasul-rasulnya, Yudas Iskariot, menyerahkan Yesus ke tangan musuh-musuh-Nya yang mendesak gubernur Romawi, Pontius Pilatus untuk menghukum mati Yesus, seperti telah diramalkan sebelumnya oleh-Nya.
"Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." (Mat 16:21)
Penderitaan-penderitaan Yesus yang terutama yaitu Penderitaan di taman Getsemani, peluh darah, penderaan yang kejam, pemakaian mahkota duri, wafatnya di kayu salib, kesengsaran mental dan spiritual-Nya.
"Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh." (Yes 53:5)

Wafatnya Yesus, dia dipakukan ke kayu salib di atas sebuah bukit yang disebut Kalvari, dekat di luar kota Yerusalm, dan tiga jam kemudian dia wafat.
"Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." (1 Pet 2:24)

Pada hari Jumat Agung, Yesus wafat, ketika Yesus wafat, rohNya pergi ke tempat penantian untuk mewartakan kepada orang-orang disana bahwa pintu surga akan segera terbuka.
"Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara... "(1 Pet 3:18-19)

Yesus bangkit dari kematian pada hari Minggu Paskah, tiga hari setelah wafat-Nya, seperti telah diberitahukan-Nya sebelumnya.
"Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikurburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus." (1 Kor 15:3-6)
Lama Yesus tinggal di dunia setelah Kebangkitan-Nya adalah selama empat puluh hari, untuk membuktikan bahwa dia sungguh telah bangkit dan untuk menggenapi pekerjaan-Nya dalam membimbing Rasul-rasul-Nya dan mendirikan Gereja-Nya.
"Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tnda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah."(Kis 1:3)

Yesus naik ke surga empat puluh hari setelah Kebangkitan-Nya, yaitu pada hari raya Yesus Naik ke Surga, yang dirayakan pada hari Kamis.
"Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah." (Mrk 16:19)

Yang naik ke surga bersama-sama Yesus adalah arwah-arwah yang telah berada di tempat penantian.
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." (Ef 4:8)

Yesus akan datang kembali, pada Hari Penghakiman, untuk mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya." (Mat 16:27)

Yang dilakukan oleh para Rasul setelah Yesus naik ke surga yaitu mereka kembali ke Yerusalem dan menunggu kedatangan Roh Kudus.
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku (Yoh 15:26)

Roh Kudus turun atas para Rasul pada hari Minggu Pentakosta, sepuluh hari setelah Yesus naik ke surga.
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba -tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hidnggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (Kis 2:1-4)

Kisah tentang hidup Yesus tercantum dalam empat Kitab Injil, yaitu empat buku pertama dalam Perjanjian Baru, yang masing-masing ditulis menurut Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Akan tetapi, hanya peristiwa-peristiwa utama tentang hidup Yesus yang tertulis dalam Injil.
Para saudara-saudara Yesus yang disebutkan di Alkitab bukanlah anak-anak Maria ibu Yesus, tetapi kerabat-kerabat-Nya. Kata "saudara" yang digunakan oleh orang Yahudi dimaksudkan untuk menunjuk pada sepupu/kerabat, karena dalam bahasa Ibrani tidak ada kata khusus bagi sepupu. (Lihat Im 10:4, 1 Taw 23:22, Kej 12:5, Kej 14:14)
Dari penderitaan Yesus yang besar, kita bisa berusaha memahami betapa besar kasih Allah bagi manusia, juga betapa jahatnya dosa itu dan kesabaran dalam penderitaan. Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya (1 Pet 2:20-21). Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. (Lk 9:23)
Oleh karena itu jadikanlah sasaranmu yang utama untuk bermeditasi tentang hidup Yesus Kristus. Pengajaran Kristus melebihi segala ajaran-ajaran orang-orang kudus... Tetapi seseorang yang ingin memahami kata-kata Kristus sepenuhnya, harus belajar untuk menyesuaikan gaya hidupnya dengan Kristus. (Thomas A. Kempis - The Imitation of Christ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar