Jumat, 19 Agustus 2011

Iman dan Perbuatan

Iman kepada Allah harus tampak dalam perbuatan. Penyerahan diri secara total kepada Allah bagi kita tidak hanya menjadi pengetahuan teoritas, melainkan tampak dalam cipta, rasa dan karsa kita (tindakan, perasaan, penghayatan, dan kehendak). St.Yakobus dalma suratnya menegaskan sebagai berikut: "Iman tanpa perbuatan pada hakikatnya mati." Baca teks Kitab Suci Yakobus 2: 14-26.

2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan ? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?

2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,

2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?

2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati .

2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku. "

2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?

2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya , ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?

2:22Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. " Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."

2:24Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.

2:25 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?

2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Surat Yakobus itu menegaskan adanya hubungan yang erat antara iman dan perbuatan. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati dan kosong. Iman yang tidak menyelamatkan. Hidup beriman bukan sebatas pengetahuan dan mengakui adanya Allah. Beriman bukan pula sebatas menjalankan ibadah, sebab ibadah yang tidak berbuah kebaikan akan sia-sia belaka (bdk Yak 1:26). Beriman yang benar harus terwujud dalam tindakan yang menyelamatkan dan membahagiakan sesama.

Hal tersebut juga pernah dikatakan Yesus kepada murid-murid-Nya : "Bukan setiap orang yang berseru: Tuhan! Tuhan! akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang disurha" (Mat 7:21). Ibadat, agama dan iman merupakan sarana untuk membangun kedekatan dengan Allah. Kedekatan dengan Allah yang diwujudkan dalam perbuatan nyata dalam hidup sehari-hari itulah yang dikehendaki oleh Allah. Buah-buah iman, ibadat, dan agama itulah yang menjadi ukuran penyelamatan kita. Hal itu lebih tegas lagi dikatakan oleh Yesus dalam pengajaran tentang pengadilan terakhir (lih. Mat 25)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar