Minggu, 27 Maret 2011

Peristiwa Penting dalam Sejarah Gereja (setelah wafatnya Kristus)

33 M Peristiwa Pantekosta pertama, turunnya Roh Kudus ke atas para rasul. Santo Petrus berkhotbah di Yerusalem; 3000 orang dibaptis menjadi komunitas Kristen yang pertama. Santo Stefanus, deakon, dirajam dengan batu sampai mati di Yerusalem. Dia dihormati sebagai martir Kristen yang pertama.

34 M Santo Paulus, yang sebelumnya dikenal sebagai Saulus, penindas umat Kristen, bertobat dan dibaptis. Setelah tiga tahun hidup sendirian di gurun, dia bergabung dengan kelompok para Rasul. Dia melakukan tiga perjalanan misionaris utama dan dikenal sebagai Rasul bagi kaum non-Yahudi. Dia dipenjarakan dua kali di Roma dan dipenggal disana antara tahun 64-67.

39 M Kornelius, orang Yunani, dan keluarganya dibaptis oleh Santo Petrus, sebuah kejadian penting yang melambangkan misi Gereja kepada segenap manusia.

42 M Penindasan umat Kristen di Palestina terjadi pada pemerintahan raja Herodes Agrippa. Santo Yakobus bin Zebedeus, rasul pertama yang terbunuh menjadi martir, dipenggal kepalanya pada tahun 44. Santo Petrus dipenjarakan untuk beberapa waktu. Banyak umat Kristen melarikan diri ke Antiokia, menandakan awal dari penyebaran Kristen melampaui batas-batas wilayah Palestina. Di Antiokia, para pengikut Kristus untuk pertama kalinya disebut dengan sebutan Kristen.

49 M Umat Kristen di Roma, yang waktu itu dianggap sebagai bagian dari sekte Yahudi, sangat terpukul oleh dekrit yang dikeluarkan oleh kaisar Claudius yang isinya melarang ibadat Yahudi di sana.

51 M Konsili Yerusalem, dimana semua Rasul hadir dibawah pimpinan Santo Petrus, menyatakan bahwa sunat, aturan makanan, dan berbagai peraturan hukum Musa tidak diharuskan bagi kaum non-Yahudi yang menjadi Kristen. Dekrit yang penting ini dikeluarkan sebagai reaksi atas kaum Yahudi-Kristen yang memaksa bahwa umat Kristen harus mengikuti aturan hukum Musa untuk diselamatkan.

64 M Penindasan dimulai di Roma dibawah caesar Nero, dimana sang caesar memulai kebakaran yang menghanguskan setengah kota Roma, lantas memfitnah umat Kristen.

64 - 67 M Santo Petrus wafat sebagai martir di kota Roma selama penindasan oleh Nero. Dia mendirikan keuskupan di sana dan menghabiskan tahun-tahun terakhirnya disana setelah berkhotbah di Yerusalem, mendirikan keuskupan di Antiokia, dan memimpin Konsili Yerusalem.

70 Penghancuran kota Yerusalem oleh Titus

88 - 97 Masa jabatan Paus Santo Clement I, penerus ketiga setelah Petrus sebagai Uskup Roma. Beliau adalah salah satu Bapa Apostolik Gereja. Surat Pertama kepada umat di Korintus, ditulis oleh Gereja di Roma kepada Gereja di Korintus, untuk menyelesaikan persengketaan penyingkiran Uskup yang sah di Korintus. Caesar Domitian menindas umat Kristen, terutama di kota Roma.

100 Wafatnya Santo Yohanes, Rasul dan Evangelis, menandai berakhirnya jaman Para Rasul dan generasi pertama Gereja. Pada akhir abad tersebut, Antiokia, Alexandria, Efesus di Timur, dan Roma di Barat, semuanya telah merupakan pusat populasi Kristen dan pengaruh Kristen.

107 Santo Ignatius dari Antiokia menjadi martir di Roma. Dia adalah penulis Kristen pertama yang menggunakan kata "Gereja Katolik"

112 Caesar Trajan, dalam jawabannya terhadap Pliny, gubernur wilayah Bithynia, memerintahkannya untuk tidak mengejar umat Kristen, tetapi menghukum mereka jika mereka menolak untuk menghormati dewa-dewa Romawi di hadapan umum. Jawaban resmi ini menjadi standar perlakuan magistrat Romawi dalam berurusan dengan umat Kristen.

117-138 Penindasan dibawah kaisar Hadrian. Banyak dari Kisah-kisah para martir berasal dari periode ini.

125 Penyebaran ajaran Gnostikisme, suatu kombinasi dari ajaran filosofi Plato dan agama-agama misterius dari Timur. Para pengikutnya mengaku bahwa prinsip-prinsip pengetahuan yang rahasia memberikan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan dengan wahyu Ilahi dan iman. Salah satu tema Gnostik, menyangkal ke-Allah-an Yesus, sementara yang lainnya menyangkal kemanusiaan Yesus, dan menganggapnya hanya penampilan belaka. (Docetisme, Fantasiaisme)

144 Pengucilan Marcion, uskup dan penyeleweng ajaran iman, yang mengaku bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sama sekali bertolak belakang dan tidak berhubungan sama sekali, dan bahwa tidak ada hubungan antara Allah orang Yahudi dan Allah orang Kristen, dan bahwa Kanon Alkitab hanya terdiri dari sebagian Injil Lukas dan 10 surat-surat Santo Paulus. Marcionisme berhasil diatasi oleh Roma pada tahun 200 dan dikutuk oleh konsili di Roma pada tahun 260, tetapi penyelewengan ini masih muncul hingga beberapa abad di wilayah Timur dan masih punya pengikut hingga Abad Pertengahan.

155 Santo Polycarp, Uskup Smyrna dan murid Santo Yohanes Penginjil, wafat sebagai martir.

156 Mulai munculnya Montanisme, semacam ekstrimisme religius. Ajaran-ajarannya terutama adalah kedatangan Yesus yang kedua kalinya, penyangkalan terhadap kekudusan Gereja dan kuasa untuk mengampuni dosa, dan moralitas religius yang berlebihan. Penyelewengan ini yang dipimpin oleh Montanus dari Phrygia dan yang lain-lain, dikutuk oleh Paus Santo Zephyrinus (199-217)

161-180 Masa pemerintahan Marcus Aurelius. Penindasan olehnya yang dimulai setelah terjadinya bencana-bencana alam, lebi kejam dibanding para pendahulunya.

165 Santo Justinus, salah satu penulis penting Gereja perdana, menjadi martir di Roma.

180 Santo Irenaeus, Uskup Lyons dan salah satu teolog besar masa itu, menulis Adversus Haereses (Melawan Para Penyeleweng/kaum heretiks). Dia menyatakan bahwa ajaran dan tradisi oleh Tahta Roma adalah standar bagi kepercayaan Kristen.

196 Kontroversi menyangkut tanggal perayaan Paskah - hari Minggu, menurut tradisi Barat, atau tanggal 14 dari bulan Nisan (dalam kalender Yahudi), tidak peduli hari apa, sesuai praktek di Timur. Kontroversi ini tidak selesai pada saat itu. Didache, adalah rekaman penting kepercayaan Kristen, praktek ibadat dan pemerintahan, pada abad pertama. Bahasa Latin diperkenalkan sebagai salah satu bahasa liturgi di Barat. Bahasa-bahasa liturgi lainnya adalah Aram dan Yunani. Sekolah Katekis Alexandria, didirikan di pertengahan abad kedua, memperluas pengaruhnya menyangkut pelajaran doktrin dan instruksi dan interpretasi/penafsiran Alkitab.

202 Penindasan terhadap umat Kristen oleh kaisar Septimius Severus yang ingin mendirikan satu agama sederhana yang sama di seluruh wilayah kekaisaran.

206 Tertulianus, yang masuk agama Katolik sejak tahun 197 dan merupakan penulis Gerejawi besar yang pertama dari tradisi Latin, bergabung dengan kaum pembangkang Montanis. Dia meninggal pada tahun 230

215 Meninggalnya Santo Clement dari Alexandria, guru dari Origen dan bapa pendiri sekolah teologi Alexandria.

217-235 Santo Hippolytus, sang anti-paus pertama. Dia bersatu kembali dengan Gereja sewaktu berada dalam penjara selama penindasan tahun 235.

232-254 Origen mendirikan Sekolah Teologi di Kaisarea setelah mengalami pembuangan di tahun 231 sebagai kepala sekolah Alexandria. Dia meninggal di tahun 254. Dia adalah seorang pakar dan penulis yang menghasilkan banyak karya tulis. Dia adalah salah seorang pendiri teologi sistematik dan membawa pengaruh yang luas selama waktu yang lama.

242 Manicaeisme muncul di Persia, adalah kombinasi beberapa kesalahan ajaran yang berasumsi bahwa dua prinsip utama (kebaikan dan kejahatan) bekerja dalam karya penciptaan dan kehidupan, dan bahwa tujuan utama dari perjalanan manusia adalah pembebasan dari kejahatan (materi). Ajaran ini menyangkal kemanusiaan Kristus, sistem sakramental, otoritas Gereja (dan negara), dan mendukung suatu tata moral yang mengancam ketentraman sosial. Pada abad ke-12 dan ke-13, ajaran ini muncul kembali sebagai Albigensianisme dan Katharisme.

249-251 Penindasan oleh Decius. Banyak diantara orang-orang yang murtad selama penindasan, memohon untuk diterima kembali oleh Gereja pada tahun 251. Sri Paus Santo Kornelius setuju dengan Santo Cyprianus bahwa kaum lapsi (orang-orang yang murtad) ini diterima kembali kedalam Gereja setelah memenuhi persyaratan penitensi yang telah ditentukan. Dilain pihak, anti-paus Novatianus bersikeras bahwa orang-orang yang murtad dari Gereja selama penindasan dan/atau mereka yang bersalah atas dosa berat setelah pembaptisan tidak dapat dimaafkan dan diterima kembali dalam persekutuan dengan Gereja. Ajaran salah ini ditolak keras oleh Synod Romawi pada tahun 251.

250-300 Neo-Platonisme oleh Plotinus dan Porphyry bertambah pendukungnya

251 Novatianus, sang anti-paus, dikecam di Roma.

256 Sri Paus Santo Stefanus I menerima validitas pembaptisan yang dilakukan secara sebagaimana mestinya, meskipun dilakukan oleh kaum penyeleweng Gereja, dalam dokumen Kontroversi Pembaptisan-ulang.

257 Penindasan terhadap umat Kristen oleh kaisar Valerianus, yang berusaha menghancurkan Gereja sebagai suatu struktur sosial.

258 Santo Cyprianus, Uskup Kartago, menjadi martir.

260 Santo Lucianus mendirikan Sekolah Teologi Antiokia, sebuah pusat studi Alkitab yang berpengaruh. Sri Paus Santo Dionisius mengecam Sabellianisme, yang serupa dengan Modalisme (seperti juga Monarchianisme dan Patripassianisme). Ajaran sesat ini menyatakan bahwa Bapa, Putera, dan Roh Kudus bukanlah personifikasi Allah yang berbeda, tetapi adalah tiga mode dan manifestasi-diri oleh Allah yang satu. Santo Paulus dari Thebes menjadi pertapa.

261 Gallienus mengeluarkan dekrit toleransi yang mengakhiri secara umum penindasan yang berlangsung selama 40 tahun.

292 Diocletianus membagi Kekaisaran Romawi menjadi Timur dan Barat. Pembagian tersebut memperkuat perbedaan-perbedaan politik, kultur, dan lain-lainnya antara dua bagian Kekaisaran dan selanjutnya mempengaruhi perkembangan yang berbeda dalam Gereja di Timur dan di Barat. Prestise Roma mulai menurun.

303 Penindasan dilanjutkan oleh Diocletianus. Penindasan ini mencapai puncaknya pada tahun 304.

305 Santo Antonius dari Heracles mendirikan yayasan bagi para biarawan-pertapa di dekat Laut Merah, Mesir.

306 Peraturan lokal yang pertama menyangkut hidup selibat religius diberlakukan oleh sebuah konsili yang dilaksanakan di Elvira, Spanyol. Para uskup, imam, deakon dan para pelayan lainnya dilarang untuk memiliki istri.

311 Suatu dekrit toleransi dikeluarkan oleh Galerius atas desakan Konstantinus Agung dan Licinius secara resmi mengakhiri penindasan terhadap umat Kristen di Barat. Masih terjadi penindasan di wilayah Timur.

313 Dekrit Milan dikeluarkan oleh Konstantinus dan Licinius, mengakui agama Kristen sebagai agama yang sah dalam wilayah kekaisaran Romawi.

314 Suatu konsili di Arles mengutuk Donatisme, dan menyatakan bahwa pembaptisan yang dilakukan oleh para penyeleweng Gereja sebagai sah, dengan pertimbangan pada prinsip sakramen yang mendapatkan efektivitasnya dari Kristus, bukan dari kondisi spiritual sang pelayan iman. Ajaran sesat ini (Donatisme) kembali dikutuk oleh konsili yang dilaksanakan di Kartago pada tahun 411.

318 Santo Pachomius mendirikan dasar pertama dari hidup senobis (bersama), kebalikan dari hidup soliter para pertapa di wilayah Mesir utara.

325 Konsili Ekumenikal Nikea I. Keputusannya yang terutama adalah pengutukan terhadap ajaran Arianisme, salah satu ajaran sesat yang paling membahayakan Gereja, yaitu yang menyangkal ke-Allahan Yesus. Heresi ini ditimbulkan oleh Arius dari Alexandria, seorang imam. Kaum Arian dan beberapa variasinya mempropagandakan ajaran mereka secara luas dan mendirikan hirarki gerejawi sendiri dan menimbulkan kegoncangan di dalam Gereja selama beberapa abad. Konsili ini turut berperan dalam formulasi Kredo Nikea (Syahadat Nikea-Konstantinopel). Hasil-hasil lainnya dari konsili Nikea I adalah tanggal perayaan Paskah yang tetap (tidak berubah-ubah), dan dikeluarkannya peraturan-peraturan disiplin untuk para imam, dan mengadopsi pemisahan sipil wilayah kekaisaran sebagai model bagi organisasi yurisdiksi dalam tubuh Gereja.

326 Dengan dukungan dari Santa Helena, ibunda kaisar Konstantinus, Salib Benar yang digunakan untuk menyalibkan Kristus ditemukan.

337 Peristiwa pembaptisan dan wafatnya kaisar Konstantinus.

342 Dimulainya masa penindasan 40 tahun di wilayah Persia.

343-344 Konsili Sardica menguatkan doktrin yang diformulasikan oleh konsili Nikea I dan juga menyatakan bahwa para Uskup memiliki hak petisi kepada Sri Paus sebagai otoritas tertinggi dalam Gereja.

361-363 Kaisar Julianus yang murtad, melancarkan kampanye yang gagal melawan Gereja dalam usahanya untuk mengembalikan paganisme sebagai agama resmi kekaisaran.

365 Penindasan terhadap kaum Kristen ortodoks oleh Kaisar Valens di wilayah Timur.

376 Permulaan invasi oleh kaum barbar di wilayah Barat.

379 Wafatnya Santo Basil, Bapa Monastisisme (hidup membiara) di Timur. Tulisan-tulisannya memberi sumbangan besar bagi perkembangan tata aturan hidup kaum religius.

381 Konsili Ekumenikal Konstantinopel I. Konsili ini mengecam berbagai variasi Arianisme, termasuk juga Macedonianisme, yang menyangkal ke-Allahan Roh Kudus. Konsili ini turut berperan dalam formulasi Kredo Nikea, menyetujui suatu kanon yang mengakui Konstantinopel sebagai Tahta kedua setelah Roma dalam hal wibawa dan kehormatan.

382 Penentuan Kanon Kitab Suci, yaitu daftar resmi kitab-kitab yang dinyatakan sebagai wahyu Allah dalam Alkitab, dalam Dekrit Sri Paus Santo Damasus dan dipublikasikan oleh Konsili regional di Kartago pada tahun 397. Kanon tersebut didefinisikan secara resmi oleh Konsili Trente pada abad ke-16.

382-406 Santo Yeremia menterjemahkan Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Latin. Hasil karyanya disebut sebagai Alkitab versi Vulgata.

410 Kaum Visigoth dibawah pimpinan Alaric memporak-porandakan kota Roma. Bala-tentara Romawi yang terakhir meninggalkan wilayah Inggris. Menurunnya kekaisaran Romawi kira-kira sejak masa ini.

430 Wafatnya Santo Agustinus yang menjabat sebagai Uskup Hippo selama 35 tahun. Dia adalah pendukung kuat doktrin-doktrin yang ortodoks terhadap Manicaeisme, Donatisme, Pelagianisme. Tulisan-tulisannya yang mendalam dan meliputi aspek yang luas membuatnya sebagai pengaruh yang dominan dalam pemikiran Kristen selama berabad-abad.

431 Konsili Ekumenikal Efesus. Konsili ini mengutuk Nestorianisme, ajaran sesat yang menyangkal persatuan sifat keAllahan dan kemanusiaan dalam Kristus. Konsili ini mendefinisikan gelar Maria sebagai Theotokos (Pembawa Allah), juga gelar Bunda Putera Allah yang menjadi Manusia, dan mengutuk Pelagianisme. Ajaran sesat Pelagianisme, bermula dari asumsi bahwa Adam memiliki hak alami terhadap hidup supernatural, berpegang bahwa manusia bisa mendapatkan penyelamatan lewat usaha-usaha dari kekuatannya yang alami dan kehendak bebas. Ajaran ini meliputi kesalahan terhadap pemahaman dosa asa, makna dari rahmat dan hal-hal lainnya. Variasi ajaran Pelagianisme lainnya juga dikutuk oleh sebuah konsili di Orange pada tahun 529.

432 Santo Patrick tiba di Irlandia. Pada saat wafatnya di tahun 461, nyaris seluruh negeri itu telah memeluk Katolik, didirikannya banyak biara-biara dan terbentuknya hirarki Gereja di sana.

438 Peraturan Theodosian, suatu kompilasi dekrit-dekrit bagi kekaisaran, yang dikeluarkan oleh Theodosius II. Peraturan ini membawa pengaruh besar bagi perundang-undangan sipil dan gereja.

451 Konsili Ekumenikal Kalsedon. Keputusan utamanya yaitu pengutukan ajaran sesat Monofisit (yang juga disebut Eutisianisme), yang menyangkal kemanusiaan Kristus dengan berpegang bahwa Yesus hanya memiliki satu sifat, yaitu keAllahannya.

452 Sri Paus Santo Leo Agung membujuk Atilla pemimpin orang-orang Hun untuk membiarkan kota Roma.

455 Kaum gerombolan penyerang dibawah pimpinan Geiseric memporak-porandakan kota Roma.

484 Patriark Acacius dari Konstantinopel di-ekskomunikasi setelah dia menanda-tangani Henoticon, suatu dokumen yang berisi pengakuan (kapitulasi) terhadap ajaran sesat Monofisit. Ekskomunikasi ini memicu Skisma Acacian yang berlangsung selama 35 tahun.

494 Sri Paus Santo Gelasius I menyatakan dalam suratnya kepada Kaisar Anastasius bahwa seorang Paus memiliki kuasa dan otoritas melebihi seorang kaisar dalam hal-hal spiritual.

496 Clovis, Raja Franks, memeluk agama Katolik dan menjadi pembela Kristen di wilayah Barat. Rakyat Franks menjadi pemeluk Katolik.

520 Biara-biara di Irlandia berkembang pesat sebagai pusat kehidupan spiritual, pelatihan para misionaris, dan kegiatan akademis lainnya.

529 Konsili Orange II mengutuk semi-Pelagianisme.

529 Santo Benediktus mendirikan Biara Monte Cassino. Beberapa tahun sebelum ia wafat di tahun 543 dia menulis peraturan hidup membiara yang membawa pengaruh besar dalam pembentukan formasi dan tata-cara kehidupan religius. Dia dipanggil sebagai Bapa Monastisisme (kehidupan membiara) dari Barat.

533 Yohanes II menjadi Paus pertama yang mengganti namanya. Praktek ini tidak menjadi tradisi sampai masa Sergius IV (tahun 1009).

533-534 Kaisar Justinianus mewartakan Corpus Iuris Civilis kepada seluruh Romawi. Seperti juga perundangan Theodosian, perundangan ini selanjutnya juga mempengaruhi hukum sipil dan gereja.

545 Wafatnya Dionisius Exiguus yang merupakan orang pertama yang melakukan penanggalan sejarah sejak kelahiran Kristus, yang nantinya menghasilkan penggunaan singkatan BC (sebelum Kristus) dan AD (sesudah Kristus). Perhitungannya setidaknya telat 4 tahun.

553 Konsili Ekumenikal Konstantinopel II. Konsili ini mengutuk Tiga Pasal, suatu tulisan yang berbau ajaran sesat Nestorianisme, oleh Theodore dari Mopsuestia, Theodoret dari Sirus dan Ibas dari Edessa.

585 Santo Columban mendirikan sebuah sekolah biara yang berpengaruh di Luxeuil.

589 Konsili Toledo, satu yang terpenting diantara beberapa konsili yang diadakan disana. Kaum Visigoth menolak Arianisme dan Santo Leander mulai pengorganisasian Gereja di Spanyol.

590-604 Masa jabatan Sri Paus Santo Gregorius I Agung. Dia menetapkan format dan gaya kepausan yang terus bertahan hingga abad pertengahan. Dia membawa pengaruh yang besar terhadap doktrin dan liturgi. Dia juga adalah pendukung berat disiplin kehidupan membiara dan selibat religius. Tulisannya yang banyak mencakup banyak topik. Lagu Gregorian disebut demikian sebagai penghormatan terhadapnya.

597 Wafatnya Santo Columba. Dia mendirikan sebuah biara penting di Iona, mendirikan banyak sekolah-sekolah dan melakukan karya misionaris yang menonjol di Skotlandia. Pada akhir abad itu, biara-biara bagi kaum wanita sudah banyak terdapat. Monastisisme di Barat berkembang pesat sementara monastisisme di Timur, dibawah pengaruh Monofisit dan faktor-faktor lainnya, mulai kehilangan semangatnya.

613 Santo Columban mendirikan biara yang berpengaruh di Bobbio di Italia utara. Dia meninggal disana pada tahun 615.

622 Perjalanan Muhammad dari Mekah ke Media menandai awal mula Islam, yang menjelang akhir abad itu telah meliputi nyaris seluruh wilayah selatan Timur Tengah.

628 Heraclius, Kaisar Romawi Timur, merebut Salib Benar dari orang-orang Persia.

649 Konsili Lateran mengutuk dua rancangan (Ecthesis dan Type) yang dikeluarkan oleh kaisar Heraclius dan Konstans II sebagai cara untuk menyatukan kaum Monofisit dengan Gereja.

664 Tindakan-tindakan Sinod Whitby mendorong pemakaian tradisi Latin di wilayah Inggris, terutama menyangkut perayaan Paskah.

680-681 Konsili Ekumenikal Konstantinopel III. Konsili ini mengutuk Monotelitisme, yang menyatakan bahwa Kristus hanya memiliki satu kehendak, ke-Allahannya. Konsili juga mengkritik Sri Paus Honorius I atas suratnya kepada Sergius, Uskup Konstantinopel, dimana dia membuat pernyataan yang kurang jelas, tetapi bukan suatu pernyataan yang sifatnya infalibel, tentang kesatuan kehendak/karya dalam Kristus.

692 Sinod Trullan. Penetapan disiplin selibat religius dalam Gereja Timur yang membolehkan perkawinan sebelum pentahbisan menjadi deakonat, tetapi melarang perkawinan setelah meninggalnya istri yang bersangkutan. Kanon-kanon anti-Roma turut menyumbang munculnya jurang pemisah antara Timur-Barat. Selama abad ini, pengaruh monastisisme Irlandia dan Inggris bertambah besar di Eropa Barat. Sekolah-sekolah dan pengajaran berkurang. Peraturan-peraturan menyangkut hidup selibat menjadi diperketat di Timur.

711 Kaum Muslim menduduki wilayah Spanyol

726 Kaisar Leo III - orang Isauria - melancarkan kampanye melarang penghormatan terhadap gambar/patung religius dan relikwi. Tindakan ini disebut ikonolasma (penghancuran rupa) dan mengakibatkan timbulnya kekacauan di Timur sampai sekitar tahun 843

731 Sri Paus Gregorius III dan sebuah sinod di Roma mengutuk ikonoklasma, dengan sebuah pernyataan bahwa penghormatan gambar/patung religius sesuai dengan tradisi Katolik

732 Charles Martel mengalahkan pasukan Muslim di Poitiers, dan menghambat majunya pasukan mereka di Barat.

744 Biara Fulda didirikan oleh St.Sturmi, seorang murid Santo Bonifacius. Biara ini sangat berpengaruh dalam evangelisasi di Jerman.

754 Suatu konsili yang didukung oleh 300 uskup-uskup Bizantium mendukung bidaah ikonoklasma. Konsili ini dan keputusannya dikutuk oleh sinod Lateran pada tahun 769. Stephen II (III) dimahkotai sebagai pemimpin Pepin dari kaum Franks. Pepin dua kali menginvasi Italia di tahun 754 dan 756, untuk membela Sri Paus terhadap serangan orang-orang Lombard. Dia menghadiahkan tanah kepada kepausan yang disebut Sumbangan Pepin, dan nantinya diperluas oleh Charlemagne (773) dan menjadi bagian dari negara-Gereja

755 Santo Bonifacius (Windrid) menjadi martir. Dia disebut sebagai Rasul dari Jerman karena karya misionarisnya dan pengorganisasian dari hirarki gereja disana.

781 Alcuin dipilih oleh Charlemagne untuk mengorganisasikan sebuah sekolah istana yang menjadi pusat kepemimpinan intelektual

787 Konsili Ekumenikal Nikea II. Konsili ini mengutuk bidaah ikonoklasma - yang menuduh penghormatan terhadap gambar religius sebagai tindakan penyembahan berhala - juga mengutuk bidaah Adopsionisme yang menyatakan bahwa Kristus bukan Putera Allah secara alami, tetapi melalui adopsi. Konsili ini adalah konsili terakhir yang dianggap ekumenikal oleh Gereja Ortodoks.

792 Konsili di Ratisbon mengutuk bidaah Adopsionisme.

800 Charlemagne dimahkotai sebagai kaisar oleh Sri Paus Leo III pada hari Natal. Egbert menjadi raja Sakson Barat. Dia mempersatukan Inggris dan memperkuat Tahta Canterburry.

813 Kaisar Leo V, orang Armenia, membangkitkan kembali bidaah ikonoklasma, yang bertahan hingga tahun 843

814 Kaisar Charlemagne wafat.

843 Perjanjian Verdun membagi kerajaan Franks bagi tiga cucu-cucu laki-laki Charlemagne.

844 Kontroversi Ekaristi yang melibatkan tulisan-tulisan St.Paskasius Radbertus, Ratramnus dan Rabanus Maurus mendorong perkembangan terminologi menyangkut doktrin Kehadiran Sejati.

846 Pasukan Muslim menginvasi Italia dan menyerang kota Roma.

848 Konsili Mainz mengutuk Gottshalk atas ajaran bidaah mengenai predestinasi. Gottschalk juga dikecam oleh Konsli Quierzy tahun 853.

857 Photius menggeser keduduk Ignatius sebagai Patriarck Konstantinopel. Ini menandai awal mula Skisma Photius, suatu keadaan yang tidak menentu antara hubungan Timur-Barat yang belum diklarifikasi lewat riset historis. Photius, orang yang hebat, wafat tahun 891.

865 Santo Ansgar, rasul bagi Skandinavia, wafat.

869 Santo Siril wafat dan saudaranya Santo Metodius (wafat 885) diangkat sebagai uskup. Rasul-rasul bagi Skandinavia membuat suatu sistem alfabet dan menterjemahkan Injil dan liturgi kedalam bahasa Slavia.

869-870 Konsili Ekumenikal Konstantinopel IV. Konsili ini mengeluarkan kecaman kedua terhadap Ikonoklasma, dan mengecam dan menggulingkan Photius dari kedudukan sebagai Patriark Konstantinopel dan mengembalikan Ignatius sebagai Patriark. Ini adalah konsili ekumenikal terakhir yang diadakan di Timur. Pertama kali disebut ekumenikal oleh para kanonis menjelang akhir abad ke-11.

871-900 Masa pemerintahan Alfred Agung, satu-satunya raja Inggris yang pernah diurapi oleh seorang Paus di Roma.

Teladan Maria Dalam Mengikuti Yesus

Kisah-kisah panggilan Tuhan sering terjadi dengan sangat dramatis. Orang yang dipanggil Tuhan sering dituntut untuk meninggalkan segala-galanya dan segera mengikuti Tuhan. tidak ada tawar menawar dan hati ntidak boleh bercabang. Dalam hal mengikuti Tuhan, Maria, ibu Yesus, dapat dijadikan teladan. Ia telah mengikuti ujian, juga dalam "Jalan Salib" Putranya. Semua suka duka dalam mengikuti Putranya disimpan dan direnungkan dalam hatinya.

Salah satu tokoh suci yang dihormati dan diteladani oleh umat Kristiani hingga saat ini adalah Bunda Maria. Dialah perempuan yang mengandung, melahirkan dan membesarkan Yesus.
Bentuk-bentuk penghormatan dan ibadat khusus yang bernuansa Maria tampak dalam berbagai bentuk Devosi, misalnya Doa Rosario, Ziarah ke Gua Maria, munculnya kelompok Legio Maria, Novena, doa Koronka, dan sebagainya. Devosi-devosi Maria itu menjadi bertambah kuat karena dari pihak Allah sendiri memberi pernyataan-pernyataan suci yang mengukuhkan peranan Maria dalam kehidupan iman Kristiani. Hal ini tampak dalam berbagai kesempatan dan penampakkan dan mukjizat yang menampilkan peran Maria.
Gereja sendiri sejak awal mengakui peranan Maria dalam keseluruhan tata keselamatan. Hal yang apat ditiru dari Bunda Maria adalah iman dan ketaatannya pada kehendak Allah.

Karya keselamatan Allah yang dilaksanakan dalam dan melalui Yesus Kristus mengikutsertakan Maria sebagai perantara terlaksananya karya itu. Ia mulai berperan ketika menyatakan bersedia taat kepada Allah untuk mrngandung Yesus (lih, Luk 1:26-38). Sejak awal perjalanannya menjadi Bunda Yesus, Maria tahu bahwa ia juga akan memperoleh tantangan-tantangan yang cukup berat (lih, Luk 2:33-35) , "... dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran dan hati banyak orang" (ay.35). Kesetiaan Maria kepada Allah dan kepada Yesus terus diuji. Ketika mencari Yesus kecil yang tinggal di Yerusalem seusai perayaan Paskah, ia mendapat nada "penolakkan" dari Yesus, tetapi hal itu sangat dipahaminya sebagai bagian dari perjalanan Putranya. Hal serupa ketika para Rasul mengatakan bahwa ibu-Nya menunggu di luar, nada "penolakkan" itu justru membuka pintu akan makna ketertarikan dengan Yesus, yang tidak akan lagi dibatasi oleh hanya sekedar hubungan darah, melainkan hubungan iman (lih. Mat 12:46-50).
Pengujian kesetiaan Maria berpuncak pada peristiwa Jalan Salib Yesus. Dan sungguh tak tergoyahkan, ia setia menemani Putra-Nya dalan Jalan Salib-Nya. Maria semakin membuktikan kesetiaannya dengan bersedia menjadi Ibu para Rasul, yang menjadi cikal bakal Gereja.
Dengan demikian, MAria sudah sejak awal menjadi Bunda Gereja. Keagungan pribadi Maria sudah sejak awal dihayati oleh Gereja semakin luas pula, itulah sebabnya Gereja memberi banyak gelar kepanya.
Walaupun demikian Gereja selalu mengingatkan agar umat menempatkan Maria secara proposional. Devosi kepada Maria tidak berdiri sendiri, melainkan harus ditempatkan dalam konteks Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan satu-satunya perantara keselamatan kepada Bapa.

Sabtu, 26 Maret 2011

Jalan Salib

Via Dolorosa

Mari kita merenungkan

Yesus yang menjadi kurban

karena cintakasih-Nya

Tanda Salib dan Salam

Doa Pembukaan

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu, karena pada hari ini kami Kau kumpulkan. Lewat Jalan salib ini kami ingin mengenang kembali Yesus Kristus, yang menderita sengsara demi keselamatan kami.

Semoga Roh Kudus yang Kau curahkan ke dalam hati kami, membuat kami semakin menyadari betapa besar cinta-Mu kepada kami.

Maka lewat Jalan salib ini ajarilah kami, agar kami tidak takut mencintai Engkau dan sesama kami. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan persekutuan dengan Roh Kudus selalu mendampingi hidup kami, Allah sepanjang masa. Amin.

Perhentian 1

Yesus dihukum mati

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Sesudah ditangkap Yesus mula-mula dihadapkan ke sidang Sanhedrin. Pada keesokan harinya Ia dibawa ke Pengadilan Pilatus. Pilatus bertanya kepada orang-orang Yahudi, “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?” Mereka menjawab dengan mengajukan saksi-saksi dusta. Kemudian Pilatus memanggil masuk ke dalam Gedung Pengadilan dan memanggil Yesus untuk ditanyai tentang tuduhan mereka.

Tetapi Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun seperti yang dituduhkan mereka kepada Yesus. Maka Pilatus berusaha melepaskan Yesus, namun oleh desakan para tua-tua, ahli-ahli Taurat dan seluruh rakyat, Pilatus menjatuhkan hukuman mati; ia menyerahkan Yesus kepada rakyat Yahudi untuk disalibkan (Cfr. Yoh18:38 ; Yoh19:16).

“Salib bagi orang-orang yang akan binasa memang merupakan kebodohan, tetapi bagi kita yang diselamatkan Salib adalah kekuatan Allah.” (Cfr. 1Kor1:18)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas pengurbanan-Mu demi keselamatan kami. Demi kami Engkau telah setia kepada kehendak Bapa meskipun Engkau harus menghadapi hukuman mati di Salib.

Semoga kami pun selalu setia kepada kehendak Bapa, juga kalau karena kesetiaan itu kami harus menderita seperti Engkau. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin

P: Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami

U: Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami……

Anakdomba tak bersalah

ajar kami pun berpasrah

taat pada Bapa-Mu

Jalan Salib

Perhentian 2

Yesus memanggul Salib

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Yesus tidak bersalah namun dijatuhi hukuman mati. Setelah diolok-olok, diludahi, dimahkotai duri dan disesah, Yesus dibawa keluar dari balai pengadilan untuk disalibkan. “Sambil memikul salib-Nya Yesus pergi ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.” (Cfr. Yoh19:17)

Dengan memanggul sendiri Salib-Nya, Yesus telah mengajar kita, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Cfr. Luk9:23)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena boleh ambil bagian dalam Salib-Mu. Engkau mengizinkan kami seperasaan dan sependeritaan dengan Dikau. Semoga kami setia memanggul salib kami, yang kecil dan ringan jika dibandingkan dengan Salib-Mu, supaya kami patut disebut pengikut-Mu, Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami……

Kayu Salib Dia panggul

mari kita pun memikul

salib kita di dunia

Jalan Salib

Perhentian 3

Yesus jatuh untuk pertama kalinya

P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Perjalanan Yesus ke Golgota semakin lama semakin jauh meninggalkan kota. Banyak darah keluar dari luka-luka-Nya. Badan lelah, penat dan lemah. Beban Salib pun terasa semakin berat. Apalagi masih diperberat dengan penderitaan batin:ditinggalkan oleh para murid-Nya, ditolak oleh bangsa-Nya, dan dijatuhi hukuman mati sekalipun tidak bersalah.

Sungguh bukan hanya Salib yang dipanggul Yesus, melainkan juga dosa-dosa kita. “Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kesalahan kita, hukuman yang mendatangkan keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya.” ( Cfr. Yes53:5)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau berkenan memanggul dosa-dosa kami. Kami yang berbuat dosa, tetapi Engkau yang menanggung hukuman-Nya. Semoga kami tidak lagi memperberat beban yang harus Kau tanggung. Sebaliknya semoga kami selalu berusaha meringankan-Nya dengan bertobat dan dengan meringankan beban orang lain, agar langkah kami pun lebih ringan mengikuti Engkau, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Tuhan Yesus tolong kami

bila kami jatuh lagi

karena salib yang berat

Jalan Salib

Perhentian 4

Yesus berjumpa dengan ibu-Nya

P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Para murid Yesus telah lari, sehingga Yesus harus menapaki jalan sengsara-Nya seorang diri. Tetapi dalam perjalanan sengsara ini ternyata masih ada Maria, ibu-Nya, yang setia menderita bersama Dia. Ibu Yesus ternyata bukan hanya Maria. Yesus sendiri menegaskan, “Siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!” (Cfr. Mat12:50)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas teladan Bunda Maria dalam mendampingi orang yang menderita. Semoga karena teladan Bunda Maria, kami didorong untuk lebih berani ambil bagian dalam keprihatinan sesama, lebih-lebih yang berada disekitar kami. Bantulah kami menjadi sahabat sejati bagi orang yang menderita, dan dengan demikian menjadi sahabat-Mu sendiri. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami…..

O Maria bunda kudus

yang setia ikut Yesus

Kau teladan hidupku

Jalan Salib

Perhentian 5

Yesus ditolong oleh simon dari Kirene

P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Yesus sangat letih dan lemah, padahal tempat yang dituju masih jauh. “Maka para serdadu menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib Yesus diatas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.” (Cfr. Luk23:25)

Memanggul Salib merupakan ukuran kelayakan seorang pengikut Yesus, karena Yesus sendiri bersabda barangsiapa tidak memikul salib-Nya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Cfr. Mat19:28)

Jadi, bagi orang Kristen salib sungguh tidak terelakkan. Salib adalah beban yang harus kita pikul. Namun, kita akan mampu memikul beban berat itu kalau kita saling membantu. “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Maka kamu memenuhi hukum Kristus!” (Cfr. Gal6:2)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, melalui Simon dari Kirene engkau mengajar kami untuk meringankan beban penderitaan orang lain. Kami bersyukur karena, melalui hal-hal kecil yang kecil, kami Kau perkenankan untuk ambil bagian dalam Salib-Mu yang berat. Semoga demi Engkau kami tidak takut menolong sesama kami yang sedang menderita, apa pun resikonya, sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

P;Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami…..

Apa pun yang kau lakukan

bagi para penderita

pada Tuhan berkenan

Jalan Salib

Perhentian 6

Wajah Yesus diusap oleh Veronika

Wajah Yesus kotor oleh darah, keringat dan debu. Semarak dan ketampanan wajah-Nya terasa sirna. Tepatlah gambaran Yesaya, “Banyak orang akan tertegun memandang Dia; begitu buruk rupa-Nya, tidak seperti manusia lagi; dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang Dia; dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya; Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia.” (Cfr. Yes52:14 ; Yes53:2-3)

Kendati begitu masih ada orang yang bersimpati pada Yesus, yakni Veronika, Ia maju mendekati Yesus, lalu mengusap wajah-Nya. Dengan tindakannya yang sederhana Veronika telah menolong orang yang menderita. Ia memberi contoh kepada kita mengamalkan amanat salah seorang Rasul Yesus, “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!” (Cfr. Rom12:15)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, ampunilah kami yang sering takut menolong orang yang menderita. Semoga teladan Veronika membuat kami berani berbuat sesuatu, meskipun kecil, untuk meirngankan beban mereka yang sedang menderita. Dengan demikian kami telah meringankan pula beban-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami…..

Bila kita meringankan

duka orang yang sengsara

Tuhan Allah berkenan

Jalan Salib

Perhentian 7

Yesus jatuh untuk kedua kalinya

P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Kendati sudah ditolong oleh Simon dari Kirene dan wajah-Nya sudah dibersihkan, tubuh Yesus tidak bertambah segar. Salib yang menindih terasa semakin berat. Perjalanan masih jauh. Yesus semakin payah

Untuk kedua kalinya Yesus jatuh. Meskipun begitu dengan teguh hati Ia bangun. Diangkat-Nya lah kembali Salib berat itu; Ia meneruskan perjalanan tanpa mengeluh.

Apa yang dinubuatkan Yesaya kini menjadi kenyataan, “Dia dianiaya, Dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulut-Nya, seperti anakdomba yang dibawa ke tempat pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya.” (Cfr. Yes53:7)

Marilah berdoa,

Ya Yesus yang tabah, bantulah kami agar mampu bangkit dari kelemahan-kelemahan kami. Semoga kami mampu memperbaiki diri, dan berani bangkit dari dosa-dosa kami, seperti Engkau bangkit kembali ketika jatuh tertimpa Salib. Sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami…….

Bilamana kami goyah

dan tercampak karena salah

ya Tuhan, tegakkanlah

Jalan Salib

Perhentian 8

Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya

P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Tatkala Yesus menapaki jalan Salib-Nya menuju Golgota, banyak orang mengikuti Dia; diantaranya banyak wanita yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata, “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah Engkau menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!” (Cfr. Luk23:28)

Kita sering tidak punya waktu dan hati untuk orang lain. Kita sibuk dengan diri kita sendiri saja. Apalagi kita merasa bahwa penderitaan kitalah yang paling berat, dan orang lainlah penyebab penderitaan kita. “Kita sendiri susah, mana mungkin harus menghibur orang lain?” Beginilah kita sering membela diri.

Yesus memberi teladan supaya kita menghibur orang lain, meskipun kita sendiri sedang menderita. Tetapi lebih dari itu, kita perlu menangisi diri kita sendiri. Kita perlu bertobat dan mengajak orang lain untuk bertobat.

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus yang maharahim, kami bersyukur karena Engkau mengingatkan kami akan dosa kami. Memenuhi amanat-Mu, semoga kami berani meratapi dosa-dosa kami. Bantulah kami bangkit dari dosa dan kelemahan kami, lalu mengusahakan hidup yang berkenan kepada-Mu. Bantulah kami untuk memperhatikan orang-orang yang menderita di sekitar kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami……….

Dalam tobat yang sejati

kini akan kuratapi

dosa dan pelanggaran

Jalan Salib

Perhentian 9

Yesus jatuh untuk ketiga kalinya

P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Hari semkain panas. Jalan yang menuju puncak Golgota semakin menanjak. Tubuh Yesus yang semakin lemah tidak mampu menahan beban Salib yang berat. Untuk ketiga kalinya Yesus jatuh,

Tubuh-Nya terbanting di tanah yang berbatu-batu. Darah kemblai mengucur dari luka-luka-Nya. Dengan sisa tenaga-Nya, Yesus berusaha bangun. Yesus mau menyelesaikan perjalanan sampai ke puncak Golgota.Cinta-Nya keapda manusia dan ketaatan kepada kehendak Bapa-Nya memberikan kekuatan yang begitu besar kepada Yesus.

Beban Yesus semakin berat kalau kita sering jatuh dalam dosa; atau kalau kita menjatuhkan orang lain. Dengan jatuh dan bangun lagi Yesus mengajar kita untu tidak putus asa. Kalau kita jatuh dalam dosa, kita bangun lagi.

Marilah berdoa,

Ampunilah dosa-dosa kami ,ya Yesus yang maharahim. Bebaskanlah kami dari belenggu dosa yang memenjarakan kami. Tuntunlah langkah kami mengikuti jalan-Mu; jalan menuju ke hidup kekal. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami……

Bila hatiku gelisah

karna dosa dan derita

tangan-Mu ulurkanlah

Jalan Salib

Perhentian 10

Pakaian Yesus ditanggalkan

P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Sesampai di puncak Golgota para prajurit menanggalkan pakaian Yesus dengan paksa. Mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian; untuk tiap-tiap prajurit satu bagian. Demikian juga jubah-Nya mereka amabil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah hanya satu tenunan. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain; “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatkannya.” Maka genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, “Mereka membagi-bagikan pakaian-Ku diantara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.” (Cfr. Yoh19:23-24)

Yesus telah menajdi manusia yang paling hina. Bagaimanakah sikap kita terhadap-Nya? Sudahkah kita melakukan seperti yang dikatakan Yesus pada hari penghakiman?- “Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Sebab sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang yang paling hina ini kamu melakukannya untuk Aku.” (Cfr. Mat25:36)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur karena dengan dihinakan di Salib Engkau telah memulihkan martabat kami yang cemar akibat dosa. Semoga kami mampu menjaga martabat kami yang luhur dan suci, serta menghindari hal-hal yang merendahkan martabat kami. Terlebih, semoga kami selalu menaruh hormat dan menjaga martabat-Mu sendiri yang Kau pertaruhkan dalam diri sesama kami. Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami…….

Pakaian-Mu dibagikan

martabat-Mu direndahkan

Kau tinggikan harkatku

Jalan Salib

Perhentian 11

Yesus disalibkan

P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Sampailah mereka di tempat yang bernama Golgota, yang berarti tempat tengkorak. Para serdadu memberikan anggur bercampur mur kepada Yesus, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Dia. (Cfr. Mrk15:22-24a)

“Manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Yesus, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” (Cfr. Rm6:6)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur Engkau berkenan menanggung sengsara di Salib untuk membebaskan kami dari kekuasaan dosa. Berilah kami kekuatan untuk menyalibkan dosa-dosa kami, agar kami kelak Kau bangkitkan dan boleh menikmati kebahagiaan bersama Engkau. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami….

Dari Salib Kau melihat

tak terbilang yang menghujat

berapakah yang taat

Jalan Salib

Perhentian 12

Yesus wafat di kayu Salib

P:Kami mneyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Ketika itu hari sudahkira-kira pukul duabelas siang, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai pukul tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa , ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Cfr. Luk23:44-46)

hening sejenak untuk menghormati wafat Tuhan

Kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus menjadi sangat takut menyaksikan wafat Yesus secara demikian. Mereka berkata, “Sungguh orang ini adalah Anak Allah!” (Cfr. Mat27:54)

“Jika kita telah mati bersama Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga bersama Dia. Maka hendaklah kita semua sadar; kita telah mati bagi dosa, tetapi hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” (Cfr. Rm6:8)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, melalui wafat-Mu di Salib, Engkau telah menyelamatkan kami. Semoga kami yang telah mengenal misteri Salib dan mengamalkannya di dunia ini kelak boleh menikmati buah-buah penebusan dalam Kerajaan Surga bersama Engkau Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami…..

Biji mati menghasilkan

buah yang berkelimpahan

wafat-Mu menghidupkan

Jalan Salib

Perhentian 13

Yesus diturunkan dari Salib

P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Di dekat Salib Yesus berdirilah Maria, ibu-Nya, saudara ibu-Nya Maria istri Kleopas, dan Maria Magdalena. Salah seorang prajurit menikam lambung Yesus, dan segera keluarlah darah serta air (Cfr. Yoh19:25 ; Yoh19:34). Hari mulai malam. Maka Yusuf dari Arimatea, yang telah menjadi murid Yesus, memberanikan diri menghadap Pilatus untuk meminta jenazah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar Yesus sudah mati. Setelah mendengar keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan jenazah Yesus (Cfr. Mrk15:42-46)

Maria menerima jenazah Yesus di pangkuannya. Maria melaksanakan apa yang pernah dikatakannya, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah keapdaku menurut perkataanmu.” (Cfr..Luk1:38) Maria memang pantas menjadi teladan setia orang beriman. Ketika Yesus menderita, ia tetap setia berada di samping-Nya.

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memperbaharui dunia lewat sengsara-Mu yang mengagumkan. Resapkanlah dalam diri kami karya belaskasih-Mu ini, sehingga kami selalu ingat akan misteri agung ini, dan boleh mengabdikan diri kami sepenuhnya hanya kepada-Mu. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami……

Salib tanda kehinaan

jadi lambang kemenangan

karena Tuhan t’lah menang

Jalan Salib

Perhentian 14

Yesus dimakamkan

P:Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

“Para murid mengambil jenazah Yesus dan mengafaninya dengan kain lenan, dan memburatinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat Yesus disalibkan ada sebuah kubur baru yang didalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Maka mereka membaringkan mayat Yesus disitu”. (Cfr. Yoh19:40-42).

“Kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Oleh pembaptisan kita telah dikuburkan bersama-sama Dia, supaya, sama seperti Kristus dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup secara baru.” (Cfr. Rm6:3-4)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, Engaku telah turun ke bumi dan naik ke surga dengan mulia. Semoga kami yang telah dikuburkan bersama Engkau dalam pembaptisan, boleh bangkit pula bersama Engkau untuk hidup abadi. Engkaulah Tuhan kami sepanjang segala masa. Amin

P:Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami

U:Allah ampunilah kami orang berdosa ini.

Bapa Kami….

Tuhan Yesus dimakamkan

masuk alam kematian

sampai bangkit mulia

Penutup

Walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya, Ia mengosongkan diri-Nya, mengambil rupa hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia merendahkan diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah amat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama diatas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuklah segala yang ada di langit, yang ada diatas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku; Yesus Kristus adalah Tuhan, untuk kemuliaan Allah Bapa (Cfr. Flp2:5-11).

Terpujilah Kristus Tuhan Raja kemuliaan kekal

Tuhan sungguh sudah bangkit, bagi-Nya hormat dan kekuasaan selamanya

terpujilah Kristus Tuhan Raja kemuliaan kekal

Marilah berdoa,

Allah Mahapengasih, kami bersyukur akrena dapat mengenangkan Yesus yang sengsara dan wafat demi keselamatan kami. Limpahkanlah berkat-Mu atas kami yang mengharapkan kebangkitan bersama Dia. Semoga karena berkat-Mu, kami bertumbuh dalam iman dan keyakinan akan kebahagiaan abadi. Demi Kristus Tuhan kami. Amin

Jalan Salib



Via Dolorosa

Mari kita merenungkan

Yesus yang menjadi kurban

karena cintakasih-Nya

Tanda Salib dan Salam

Doa Pembukaan

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu, karena pada hari ini kami Kau kumpulkan. Lewat Jalan salib ini kami ingin mengenang kembali Yesus Kristus, yang menderita sengsara demi keselamatan kami.

Semoga Roh Kudus yang Kau curahkan ke dalam hati kami, membuat kami semakin menyadari betapa besar cinta-Mu kepada kami.

Maka lewat Jalan salib ini ajarilah kami, agar kami tidak takut mencintai Engkau dan sesama kami. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan persekutuan dengan Roh Kudus selalu mendampingi hidup kami, Allah sepanjang masa. Amin.

Perhentian 1

Yesus dihukum mati

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu

U:Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Sesudah ditangkap Yesus mula-mula dihadapkan ke sidang Sanhedrin. Pada keesokan harinya Ia dibawa ke Pengadilan Pilatus. Pilatus bertanya kepada orang-orang Yahudi, “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?” Mereka menjawab dengan mengajukan saksi-saksi dusta. Kemudian Pilatus memanggil masuk ke dalam Gedung Pengadilan dan memanggil Yesus untuk ditanyai tentang tuduhan mereka.

Tetapi Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun seperti yang dituduhkan mereka kepada Yesus. Maka Pilatus berusaha melepaskan Yesus, namun oleh desakan para tua-tua, ahli-ahli Taurat dan seluruh rakyat, Pilatus menjatuhkan hukuman mati; ia menyerahkan Yesus kepada rakyat Yahudi untuk disalibkan (Cfr. Yoh18:38 ; Yoh19:16).

“Salib bagi orang-orang yang akan binasa memang merupakan kebodohan, tetapi bagi kita yang diselamatkan Salib adalah kekuatan Allah.” (Cfr. 1Kor1:18)

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas pengurbanan-Mu demi keselamatan kami. Demi kami Engkau telah setia kepada kehendak Bapa meskipun Engkau harus menghadapi hukuman mati di Salib.

Semoga kami pun selalu setia kepada kehendak Bapa, juga kalau karena kesetiaan itu kami harus menderita seperti Engkau. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin

P: Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami

U: Allah ampunilah kami orang berdosa ini

Bapa Kami……

Anakdomba tak bersalah

ajar kami pun berpasrah

taat pada Bapa-Mu






Ruang Perjamuan

Di sebelah selatan Bukit Sion, tak jauh dari reruntuhan Benteng Daud dan pasar yang diadakan di jalan naik menuju benteng, ke arah timur, berdiri sebuah bangunan kuno yang kokoh, di antara deretan pohon yang lebat, di tengah suatu halaman yang luas, yang dikelilingi tembok-tembok yang tebal. Di sebelah kanan dan kiri pintu masuknya, terlihat bangunan-bangunan lain menempel pada temboknya, teristimewa di sebelah kanan, di mana berdiri tempat tinggal major-domo, dan di dekatnya, rumah di mana Santa Perawan dan para perempuan kudus menghabiskan sebagian besar waktu mereka setelah wafat Yesus. Ruang perjamuan, yang dulunya lebih besar, pada mulanya ditinggali oleh para kapten Daud yang gagah berani, yang belajar mempergunakan perangkat senjata di sana.

Sebelum Bait Allah dibangun, Tabut Perjanjian disimpan di sana untuk jangka waktu yang sangat lama, bekas-bekasnya masih dapat ditemukan di suatu ruang bawah tanah. Aku juga melihat Nabi Maleakhi bersembunyi di bawah atap yang sama ini: di sana ia menulis nubuat-nubuatnya mengenai Sakramen Mahakudus dan Kurban Perjanjian Baru. Salomo menaruh hormat terharap rumah ini, dan melangsungkan di dalamnya tindakan-tindakan simbolis yang mengandung perlambang, yang telah terlupakan olehku. Pada waktu sebagian besar Yerusalem dihancurkan oleh bangsa Babilon, rumah ini tidak ikut dimusnahkan. Aku melihat banyak hal lain mengenai rumah ini, tetapi aku hanya ingat apa yang sekarang aku sampaikan.

Bangunan ini dalam keadaan bobrok dan terbengkalai saat jatuh ke tangan Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea, yang kemudian menata bangunan utama dengan sangat serasi, dan menjadikannya suatu ruang perjamuan bagi orang-orang asing yang datang ke Yerusalem dengan tujuan untuk merayakan Paskah. Demikianlah Tuhan kita mempergunakan ruangan ini tahun sebelumnya. Di samping itu, rumah dan bangunan-bangunan sekitarnya berfungsi sebagai gudang untuk monumen dan batu-batu lainnya, dan sebagai bengkel bagi para pekerja; sebab Yusuf dari Arimatea memiliki tambang-tambang berharga di negeri asalnya, dari mana ia mendatangkan batu-batu besar agar para pekerjanya dapat membentuknya, dalam pengawasannya langsung, menjadi batu-batu makam, hiasan rumah, juga pilar-pilar untuk dijual. Nikodemus bekerjasama dengan Yusuf dari Arimatea dalam usaha ini; ia sendiri biasa menghabiskan banyak waktu senggangnya dengan memahat. Ia bekerja dalam suatu ruangan, atau suatu apartemen bawah tanah, terkecuali pada hari-hari perayaan; pekerjaan inilah yang membuatnya mengenal Yusuf dari Arimatea; mereka kemudian bersahabat dan seringkali bekerjasama dalam berbagai transaksi dagang.

Pagi ini, sementara Petrus dan Yohanes sedang berbcakap-cakap dengan orang yang telah menyewa ruang perjamuan, aku melihat Nikodemus berada dalam bangunan di sebelah kiri halaman, di mana banyak sekali bebatuan ditata sepanjang lorong menuju ke ruang perjamuan. Seminggu sebelumnya, aku melihat beberapa orang sibuk menempatkan bebatuan di satu sisi, membersihkan halaman dan mempersiapkan ruang perjamuan untuk perayaan Paskah; bahkan tampak olehku sebagian dari para murid Tuhan kita ada di antara mereka, mungkin Aram dan Theme, saudara-saudara sepupu Yusuf dari Arimatea.

Ruang perjamuan, begitulah disebut, terletak hampir di tengah halaman; panjangnya lebih dari lebarnya; dikelilingi suatu barisan pilar pendek, dan jika ruang di antara pilar-pilar itu telah dibersihkan, akan membentuk suatu ruang dalam besar tersendiri, sebab seluruh bangunan besar itu terbuka, hanya biasanya, terkecuali pada kesempatan-kesempatan khusus, lorong-lorong ini ditutup. Ruangan mendapatkan cahaya dari lobang-lobang di atas tembok. Di depan, pertama-tama terdapat sebuah ruang depan dengan tiga pintu masuk, sesudahnya ruang dalam yang besar di mana beberapa lentera digantungkan dari platform; tembok-tomboknya sebagian ke atas dihias dalam rangka perayaan dengan tikar atau permadani dinding yang indah, sebuah lobang dibuat di atap, dilapisi dengan kain kasa biru transparan.

Bagian belakang ruangan ini dipisahkan dari bagian lainnya dengan sebuah tirai, juga dari kain kasa biru transparan. Pembagian ruang perjamuan menjadi tiga bagian menjadikannya serupa dengan Bait Allah - pelataran luar, Tempat Kudus, dan Tempat Yang Mahakudus dari Yang Kudus. Di bagian akhir pembagian ini, di kedua sisinya, ditempatkan pakaian dan segala keperluan lain yang diperlukan untuk perayaan. Di tengah-tengahnya terdapat semacam altar. Suatu meja batu dengan tiga anak tangga, berbentuk empat persegi panjang, muncul dari tembok: pastilah merupakan bagian atas tungku yang dipergunakan untuk memanggang anak domba Paskah, sebab hari ini anak-anak tangga itu cukup panas sepanjang perjamuan. Tak dapat aku menggambarkan secara terperinci semuanya yang ada dalam ruangan ini, tetapi segala macam persiapan dilakukan di sana untuk Perjamuan Malam Paskah. Di atas perapian atau altar ini, terdapat semacam ceruk di dinding, di depannya aku melihat gambar anak domba Paskah, dengan pisau tertancap di lehernya, dan darah tampak jatuh tetes demi tetes ke atas altar; tetapi aku tak dapat mengingat dengan jelas bagaimana hal itu dilakukan. Dalam sebuah ceruk di dinding terdapat tiga lemari dengan berbagai warna, bentuknya serupa tabernakel kita, untuk membuka atau menutup. Sejumlah bejana yang dipergunakan dalam perayaan Paskah disimpan di sana; sesudahnya, Sakramen Mahakudus yang disimpan di dalamnya.

Di ruangan-ruangan samping dari ruang perjamuan, terdapat beberapa bantalan, di mana gulungan seprei yang tebal ditempatkan; bantalan panjang ini dapat pula dipergunakan untuk tidur. Terdapat gudang-gudang bawah tanah yang luas di bawah seluruh bangunan ini. Tabut Perjanjian dulunya disimpan tepat di bawah tempat di mana perapian kemudian dibangun di atasnya. Lima saluran pembuangan, di bawah rumah, berfungsi untuk mengalirkan kotoran ke lereng bukit, di mana rumah didirikan. Sebelumnya aku melihat Yesus berkhotbah dan melakukan mukjizat-mukjizat penyembuhan di sana; para murid seringkali bermalam di ruangan-ruangan samping

sumber : “The Dolorous Passion of Our Lord Jesus Christ from the Meditations of Anne Catherine Emmerich”

yesaya.indocell.net

MENGENAI KERENDAHAN HATI dikutip dari: “Mengikuti Jejak Kristus” oleh Thomas a Kempis (1380-1471)


Hendaknya janganlah terlalu mempedulikan siapa yang ada di pihakmu dan siapa yang menentangmu; tetapi upayakan yang terbaik agar Allah besertamu dalam segala yang kau lakukan. Upayakan hati nurani yang baik, maka Allah akan melindungimu dengan aman; tiada seorang pun dapat menyakitimu jika Allah berkehendak menolongmu. Jika engkau tahu bagaimana menderita dalam diam, engkau pasti akan menerima pertolongan Allah. Sebab Allah tahu saat dan cara terbaik untuk membebaskanmu, pasrahkanlah dirimu kepada-Nya, sebab Allah menolongmu dan membebaskanmu dari segala kekacauan.

Seringkali baik bagi kita, dan membantu kita untuk tetap rendah hati, jika orang-orang lain mengetahui kelemahan-kelemahan kita dan menegur kita untuk itu. Apabila seorang merendahkan diri atas kesalahan-kesalahannya, ia lebih mudah melegakan dan meredakan amarah orang-orang lain. Allah melindungi dan membebaskan orang yang rendah hati; Ia mengasihi dan menghibur orang yang rendah hati; Ia berkenan kepada orang yang rendah hati; Ia melimpahinya dengan banyak rahmat; kemudian, sesudah deritanya, Allah akan meninggikannya dalam kemuliaan.

Allah menyingkapkan rahasia-rahasia-Nya kepada orang yang rendah hati dan dalam kebajikan-Nya menarik orang itu kepada Diri-Nya. Apabila orang yang rendah hati menghadapi kesulitan, ia tinggal dalam damai, sebab ia bertaut erat kepada Allah dan bukan kepada dunia ini. Janganlah berpikir bahwa engkau telah mengalami kemajuan terkecuali jika

engkau merasa diri sebagai yang terendah dari antara semua orang.

Di atas segalanya, peliharalah damai dengan semua orang. Adalah lebih berguna menjadi orang yang cinta damai daripada orang yang cerdik pandai. Orang yang memperturutkan hawa nafsu kerapkali berpikiran jahat mengenai seorang yang baik, dan mudah percaya pada perkara-perkara yang paling buruk; seorang yang baik dan cinta damai menjadikan segalanya baik. Seorang yang tinggal dalam damai tak mencurigai siapa pun. Tetapi orang yang tegang dan digelisahkan oleh kejahatan dihantui oleh segala macam kecurigaan; ia tiada pernah damai dengan dirinya sendiri, pun ia tiada membiarkan orang-orang lain tinggal dalam damai. Ia sering berbicara ketika seharusnya diam, dan ia tiada dapat mengatakan apa yang sungguh bermanfaat. Ia sadar benar akan kewajiban orang-orang lain tetapi melalaikan kewajibannya sendiri. Jadi, pertama-tama giatkanlah dirimu sendiri, dan barulah engkau akan lebih layak untuk menggiatkan sesamamu.

Engkau sangat pandai dalam memaafkan dan membenarkan perbuatan-perbuatanmu sendiri, dan namun demikian engkau tak hendak mendengarkan dakwaan orang-orang lain terhadapmu. Adalah lebih tepat mendakwa dirimu sendiri dan memaafkan saudaramu. Jika engkau berharap orang-orang lain bersabar terhadapmu, terlebih dahulu bersabarlah terhadap mereka.

eh P. John Bartunek, LC, ThD Bagaimana Mengatasi Ketidaksabaran?

eh P. John Bartunek, LC, ThD

Seorang Fransiskan yang termasyhur, Broeder Justin, menggabungkan diri dalam Ordo St Fransiskus setelah menolak kemuliaan dan jabatan paling terhormat yang ditawarkan Raja Hungaria kepadanya. Selanjutnya ia maju begitu pesat dalam agama, hingga ia kerap mengalami ekstasi. Suatu hari, sementara sedang bersantap malam di ruang makan biara, ia diangkat ke udara dan diangkat mengatasi kepala para religius, untuk berdoa di depan sebuah lukisan Santa Perawan yang dilukis tinggi di atas tembok. Oleh karena perkara yang menakjubkan ini, Paus Eugenius IV memanggilnya dan memeluknya, tak membiarkan sang biarawan mencium kaki beliau; dan lalu, setelah memberinya tempat duduk di sampingnya, bapa suci berbincang-bincang panjang lebar dengannya, dan memberinya banyak hadiah dan indulgensi. Hal ini menjadikannya seorang yang sia-sia, dan pada waktu ia kembali, St Yohanes Capestrano yang bertemu dengannya mengatakan: “Betapa malang! Engkau pergi sebagai seorang malaikat, dan engkau pulang sebagai seorang iblis!” Sesungguhnya, semakin hari ia semakin sombong; ia membunuh seorang biarawan dengan sebilah pisau. Setelah melewatkan beberapa waktu lamanya dalam penjara, ia melarikan diri ke Kerajaan Naples, di mana ia melakukan banyak kejahatan, dan akhirnya mati dalam penjara.

yesaya.indocell.net

MENELADANI KERENDAHAN HATI YESUS DAN MARIA dikutip dari: Homili Paus Benediktus XVI, Loreto, 2 September 2007


Bapa Surgawi, setelah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita (bdk Ibrani 1:1) menawarkan Perjanjian-Nya dan kerapkali menghadapi perlawanan dan penolakan, menghendaki dalam kepenuhan waktu membuat suatu perjanjian yang baru, definitif dan tak dapat dibatalkan dengan umat manusia, memeteraikannya dengan Darah Putra TunggalNya, yang wafat dan bangkit demi keselamatan segenap umat manusia. Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia, mengenakan daging kita sendiri dalam Maria, berpartisipasi dalam hidup kita dan memilih untuk ikut ambil bagian dalam sejarah kita. Guna mewujudkan Perjanjian-Nya Allah mencari suatu hati yang muda dan Ia mendapatinya dalam Maria, “seorang perempuan muda”…

. Sekarang, perspektif ini sebagaimana disampaikan dalam Kitab Suci tampak teristimewa menantang bagi budaya dan kepekaan manusia jaman sekarang. Orang yang rendah hati dipandang sebagai seorang yang menyerah, seorang yang kalah, seorang yang tak punya suara bagi dunia. Tetapi sebaliknya, inilah jalan utama, bukan hanya karena kerendahan hati merupakan suatu keutamaan manusia yang luhur melainkan karena, pertama-tama, kerendahan hati mewakili cara Allah Sendiri bertindak. Kerendahan hati adalah cara yang dipilih Kristus, Pengantara Perjanjian Baru, yang (Lukas 14:11)Makin besar engkau, makin patut kau rendahkan dirimu, supaya kau dapat karunia di hadapan Tuhan. Sebab besarlah kekuasaan Tuhan,”. Adalah kerendahan hati Maria yang dihargai Allah lebih dari yang lain dalam dirinya. Dan adalah tepat mengenai kerendahan hatilah yang disampaikan oleh kedua bacaan lainnya dalam liturgi pada hari ini kepada kita. Bukankah suatu kebetulan yang menggembirakan bahwa pesan ini disampaikan kepada kita tepat di sini di Loreto? Di sini, kita secara spontan berpikir akan Rumah Suci Nazaret, yang adalah Rumah kerendahan hati: kerendahan hati Allah yang menjadi manusia, yang menjadikan Diri-Nya kecil, dan kerendahan hati Maria yang menyambut-Nya dalam rahimnya; kerendahan hati sang Pencipta dan kerendahan hati makhluk ciptaan. Yesus, Putra Allah dan Putra Manusia, dilahirkan dari pertemuan kerendahan hati ini. Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-NyaTetapi apakah yang membuat manusia “muda” dalam makna Injil? Pertemuan kita, yang mengambil tempat dalam bayang-bayang suatu tempat devosi kepada Maria, mengundang kita untuk memandang pada Bunda Maria. Karenanya, marilah kita bertanya kepada diri kita sendiri: Bagaimanakah Maria melewatkan masa mudanya? Mengapakah bahwa dalam diri Maria, yang tidak mungkin menjadi mungkin? Maria sendiri menyingkapkannya bagi kita dalam Kidung Magnificat:

Kaum muda terkasih, saya menangkap dalam sabda Allah mengenai kerendahan hati ini suatu pesan penting yang secara istimewa up to date bagi kalian yang hendak mengikuti Kristus dan menjadi warga Gereja-Nya. Inilah pesan itu: janganlah mengikuti jalan kesombongan melainkan ikutilah jalan kerendahan hati. Lawanlah arus: jangan dengarkan suara-suara yang memikat dan yang membujuk-rayu yang sekarang mencecar kalian dari berbagai sisi kehidupan yang ditandai oleh kecongkakan dan kekerasan, oleh penindasan dan keberhasilan berapapun harganya, oleh yang kelihatan dan oleh mendapatkannya dengan menjual diri. Betapa banyak pesan, yang sampai kepada kalian khususnya lewat media massa, yang menjadikan kalian sasaran! Waspadalah! Bersikaplah kritis! Jangan ikuti gelombang yang diakibatkan oleh tindakan persuasif yang dahsyat ini. Jangan takut, teman-terman terkasih, untuk memilih jalan “alternatif” yang ditunjukkan oleh kasih sejati: gaya hidup bersahaja dan bijak; hubungan emosional yang tulus dan murni; komitmen yang dapat diandalkan dalam belajar dan berkarya; kepedulian yang sungguh bagi kebaikan bersama. Jangan takut tampak berbeda dan dikritik karena apa yang mungkin tampak kuno atau ketinggalan jaman; teman-teman sebaya tetapi juga orang-orang dewasa, khususnya mereka yang tampaknya jauh dari pola pikir dan nilai-nilai Injili, berteriak-teriak melihat orang yang berani hidup seturut kepenuhan manusia sebagaimana diwahyukan oleh Yesus Kristus.

Oleh sebab itu, teman-teman terkasih, jalan kerendahan hati bukanlah jalan pengecut melainkan jalan keberanian. Kerendahan hati bukanlah akibat kekalahan melainkan akibat kemenangan kasih atas cinta diri dan kemenangan rahmat atas dosa. Dalam mengikuti Kristus dan meneladani Maria, kita harus memiliki keberanian untuk rendah hati; kita harus dengan rendah hati mempercayakan diri kepada Tuhan, sebab hanya dengan jalan ini kita akan dapat menjadi alat-alat yang taat dalam tangan-Nya dan mengijinkan-Nya melakukan hal-hal besar dalam diri kita. Tuhan melakukan perkara-perkara ajaib yang hebat dalam diri Maria dan para kudus! Saya terpikir, misalnya, akan St Fransiskus dari Assisi dan St Katarina dari Siena, para pelindung Italia. Saya terpikir juga akan kaum muda yang mengagumkan seperti St Gemma Galgani, St Gabriel dari Bunda Dukacita, St Louis Gonzaga, St Dominic Savio, St Maria Goretti, yang dilahirkan tak jauh dari sini, dan para Beato, Piergiorgio Frassati dan Alberto Marvelli. Dan saya juga terpikir akan banyak kaum muda laki-laki dan perempuan yang termasuk dalam bilangan para kudus yang “anonim”, tetapi yang tak anonim bagi Allah. Bagi Dia, setiap pribadi individu adalah unik, dengan nama dan wajah masing-masing. Semua, dan kalian tahu itu, dipanggil untuk menjadi kudus!

Seperti kalian lihat, kaum muda terkasih, kerendahan hati yang telah Tuhan ajarkan kepada kita dan para kudus telah menjadi saksi atasnya, tiap-tiap orang seturut panggilan originalnya masing-masing, berbeda dari cara hidup pengecut. Marilah kita, di atas segalanya, memandang pada Maria. Di sekolah Maria, kita juga, seperti Maria, dapat mengatakan “ya” kepada Tuhan bagi umat manusia, dari mana mengalirlah semua “ya” hidup kita. Memang benar, tantangan-tantangan yang harus kalian hadapi banyak dan tak mudah. Akan tetapi yang terutama adalah senantiasa mengikuti Kristus hingga akhir tanpa syarat ataupun kompromi. Dan mengikuti Kristus berarti merasa diri sebagai bagian yang hidup dari tubuh-Nya yang adalah Gereja. Orang tak dapat menyebut diri seorang murid Yesus jika ia tak mengasihi dan mentaati Gereja-Nya. Gereja adalah keluarga kita di mana kasih kepada Tuhan dan kepada saudara dan saudari kita, teristimewa melalui partisipasi dalam Ekaristi, memungkinkan kita untuk mengalami sukacita telah mencicipi terlebih dahulu, sekarang ini, kehidupan mendatang yang akan sepenuhnya diterangi oleh Kasih. Kiranya komitmen kita sehari-hari adalah hidup di sini di bawah seolah kita telah di surga di atas.

Pasal 3: Allah dan Tritunggal Maha Kudus

O alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. [Roma 11:33-36]

Siapakah Allah?

Allah adalah Sang Pencipta "yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya" [Mazmur 146:6].

Apa yang dimaksud dengan kata "Pencipta"?

Artinya Allah membuat segala sesuatunya dari ketiadaan. "Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatunya yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah tidak menjadikan kesemuanya itu dari barang yang sudah ada. Demikianpun bangsa manusia dijadikan juga." [2 Makabe 7:28].

Apakah yang dimaksud dengan ciptaan?

Yaitu segala sesuatu yang dijadikan oleh Allah.

Bagaimana kita tahu bahwa Allah itu ada?

Jika kamu meneliti segala hal di dunia ini, kamu harus mengakui bahwa seseorang telah membuatnya.

"Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan. Atau bertuturlah kepadabumi, maka engkau akan diberinya pengajaran, bahkan ikan di laut akan bercerita kepadamu. Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang melakukan itu; bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia?" [Ayub 12:7-10]. "Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah" [Mazmur 14:1].

Mengapa kita tidak dapat melihat Allah?

Karena Dia tidak memiliki tubuh.

"Allah itu roh" [Yohanes 4:24].

Dimanakah Allah berada?

Allah itu berada dimana-mana.

"Kemana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, kemana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat diurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. [Mazmur 139:7-8]

Apakah Allah bisa melihat dan mengetahui segala hal?

Ya, karena Dia hadir dimana-mana. Ini adalah fakta yang menghibur.

"Mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik." [Amsal 15:3]

Berapakah umur Allah?

Kita tidak dapat mengukur umur Allah. Dia sudah ada dulu, sekarang dan selama-lamanya, tidak berubah. Ini yang dimaksud dengan kekekalan.

"Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, Engkaulah Allah." [Mazmur 90:2].

Apakah Allah bisa melakukan segala hal?

Ya, "bagi Allah segala sesuatu mungkin " [Matius 19:26].

Apakah Allah itu hidup?

Ya, Allah itu hidup; Dia adalah sumber segala kehidupan.

Apakah Allah tergantung pada seseorang atau sesuatu, atau apakah Dia memiliki cacat barang sedikitpun?

Tidak, Dia independen dan sama sekali sempurna dalam segala hal dan tanpa batasan apapun. Kita menyebut hal ini kesempurnaan yang tanpa batas.

"…tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang." [Kisah para rasul 17:25].

Apakah Allah memperhatikan kita?

Ya, dan Dia mengasihi kita secara pribadi dengan kasih yang tanpa batas.

"Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau." [Yesaya 49:15].

Apakah kasih Allah termasuk mengampuni segala dosa-dosa kita?

Ya, jika kamu sungguh-sungguh menyesali dosa-dosamu.

"Sebab Tuhan, Allahmu, pengasih dan penyayang, Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya dari padamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya." [2 Tawarikh 30:9b]

Apa yang dimaksud dengan Tritunggal Maha Kudus? Ini berarti ada tiga pribadi dalam satu Allah.

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." [Matius 28:19].

Siapakah tiga Pribadi dalam Allah?

Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus.

"Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu." [1 Yohanes 5:7]

Apakah ketiga Pribadi dalam Tritunggal MahaKudus setara satu dengan yang lainnya?

Ya, Mereka setara, tetapi masing-masing adalah pribadi yang berbeda, dan masing-masing adalah Allah yang sejati, sungguh-sungguh Ilahi.

Bisakah kita memahami kebenaran ini tentang Allah?

Ini adalah suatu misteri yang tidak seorang manusiapun bisa memahami sepenuhnya dengan pikirannya.

Bahan Renungan

Ada banyak hal di dunia ini yang tidak dapat dipahami oleh alam pikiran manusia. Oleh karenanya, jangan heran kalau kita tidak dapat memahami sepenuhnya tentang bagaimana Allah menciptakan dunia.

Jika Allah tidak mewahyukan hal ini kepada kita, kita tidak akan pernah tahu bahwa ada tiga pribadi dalam satu Allah. Allah mewahyukan kepada kita kebenaran yang intim dari diri-Nya karena Dia mengasihi kita dan karena Dia ingin supaya kita melalui iman dan pembaptisan, mendapat keakraban yang mendalam dengan ketiga pribadi.