Selasa, 01 November 2011

PERSEKUTUAN DOA PEMBAHARUAN KARISMATIK KATOLIK

Gerakan Pembaruan Karismatik Katolik (PKK) berawal di Jakarta bulan Mei 1976, yang diperkenalkan oleh Fr. O Brien SJ dari Bangkok dan Fr. Scheneider SJ dari Manila, kedua pastor ini datang atas undangan (Alm) Mgr. Leo Soekoto, Bapak Uskup Agung Jakarta pada waktu itu.

Gerakan PKK ini pun menyebar ke Surabaya, Semarang, Malang dan Bogor. Kemudian di tahun 1980-an hadir di Bandung, Palembang, Tanjung Karang, Padang, Denpasar, Ruteng, Pangkal Pinang, Pontianak, Ujung Pandang ( Makasar), Menado, Medan, Weetabula. Lalu berlanjut pada tahun 1990-an di Ambon, Atambua, Kupang, Timor (Dili), Manokwari dan beberapa tempat lagi. Sejalan dengan waktu, perkembangan PKK bak bola salju yang terus bergulir, gerakan Roh Kudus pun tak terhalangi sehingga PKK hadir hampir di semua Keuskupan Indonesia hingga saat ini.

Walaupun harus diakui bahwa pada awalnya gerakan ini banyak mendapatkan hambatan, suka duka, tetap setelah 30 tahun perjalanannya, perkembangan PKK tidak dapat dipungkiri, berjalan terus!

Persekutuan-persekutuan Doa Karismatik Katolik berkembang hampir di setiap paroki Jakarta, bahkan juga di banyak paroki di seluruh Indonesia. Umat merasakan manfaatnya Persekutuan Doa ini sebagai wadah bagai orang-orang yang diperbaharui semangat imannya, baikuntuk berdoa syukur bersama, sharing iman bersama maupun mendengarkan pewartaan dan pengajaran-pengajaran, yang melengkapi apa yang sudah didapat dari misa rutin harian/ mingguan.

Perkembangan PKK yang melibatkan banyak orang dan meluas secara geografis, mendorong perlu diadakannya pembinaan-pembinaan dan pertemuan-pertemuan baik di tingkat dekanat, keuskupan, regional maupun nasional. Demikian juga dalam pranata-pranataanya.

Sehingga sejak tahun 1983 terbentuklah BPN (Badan Pelayanan Keuskupan)

VISI DAN MISI BADAN PELAYANAN NASIONAL PEMBAHARUAN KARISMATIK KATOLIK

Pembaruan Karismatik Katolik adalah suatu gerakan yang muncul serentak di Gereja seantero dunia dalam perlbagai bentuk dan warna, sehingga bukan merupakan suatu badan yang mempunyai pendiri tunggal atau sekelompok pendiri sebagaimana dimiliki oleh banyak gerakan lain.

Pembaruan Karismatik terdiri dari kumpulan yang beragam dari berbagai individu, kelompok dan kegiatan-kegiatan dengan berbagai tahap dan penekanan cara berkembang yang masing-masing saling berbeda, namun demikian berbagai pengalaman mendasar yang sama dan memiliki tujuan umum serta memperjuangkan cita-cita yang sama.

Cita-cita utama Pembaruan Karismatik Katolik meliputi:

1. Memupuk pertobatan pribadi yang matang dan berkesinambungan kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.

2. Memupuk suatu penerimaan secara pribadi terhadap Pribadi, kehadiran kuasa Roh Kudus. Kedua rahmat rohaniah ini sering dialami bersama di pelbagai tempad di dunia di dalam apa yang disebut dalam Roh Kudus atau pencurahan Roh Kudus atau pembaruan Roh Kudus. Hal itu sering dipahami sebagai peningkatan rahmat inisiasi Kristen dan sebagai pemberdayaan pelayanan orang Kristiani dalam melaksanakan pelayanannya di dalam Gereja dan dunia.

3. Memupuk penerimaan dan kegunaan karunia-karunia rohani (charismata) tidak hanya di dalam pembaruan karismatik, tetapi juga dalam lingkungan Gereja yang lebih luas, karunia-karunia itu baik yang biasa maupun yang luar biasa dijumpai berlimpah di antara kaum awam, kaum religius maupun para imam. Pemahaman yang tepat tentang karunia-karunia dan pengunaanya dalam kesatuan dengan unsur-unsur lainnya dari kehidupan Gereja merupakan suatu sumber kekuatan bagi umat Kristen dalam perjalanannya menuju kesucian dan dalam mengemban perutusan mereka.

4. Membantu perkembangan karya evangelisasi dalam kuasa Roh Kudus, termasuk evangelisasi terhadap orang Kristen yang tidak mempraktekkan imannya, evangelisasi kebudayaan dan struktur-struktur sosial. Pembaruan terutama memajukan peran serta dalam tugas perutusan Gereja dengan mewartakan Injil dalam kata dan tindakan dengan memberi kesaksian akan Yesus Kristus melalui kesaksian hidup pribadi dan melalui karya-karya iman serta keadilan sesuai panggilan masing-masing.

5. Untuk memupuk pertumbuhan yang terus menerus dalam kesucian melalui integrasi yang tepat antara penekanan segi karismatik ini dengan kehidupan yang utuh dari Gereja. Hal ini terlaksana melalui partisipasi dalam suatu kehidupan sakramental dan liturgis yang kaya, penghargaan terhadap tradisi doa-doa dan spiritualitas katolik dan p 5. embinaan terus menerus dalam ajaran-ajaran Katolik dibawah bimbingan Magisterium Gereja dan peran serta dalam rencana pastoral Gereja.

Cita-cita ini dan kegiatan yang mengalir daripadanya telah menandai pembaruan karismatik katolik di dalam pribadi-pribadi, kelompok-kelompok doa, komunitas-komunitas, serta banyak team dan pelayanan-pelayanan di tingkat lokal, keuskupan maupun nasional.

Dari : Buku Konvenas X

Tidak ada komentar:

Posting Komentar